gravatar

Iran Tuding Barat & Israel Ingin Bunuh Ilmuannya

TEHERAN - Iran masih menjalankan program pengayaan nuklir. Sebagian besar negara adidaya mengecam kebijakan negara yang dipimpin Mahmoud Ahmadinejad itu. Embargo bahkan harus dirasakan Iran karena menolak imbauan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Amerika Serikat (AS) untuk menghentikan program tersebut.

Berbagai sanksi dan ancaman tidak menyurutkan Iran melaksanakan kebijakan tersebut. Apapun risiko, Iran siap menghadapinya, termasuk pembunuhan. Terbaru pejabat teras atas Iran mengumumkan ada upaya menghilangkan nyawa kedua ilmuan nuklirnya.

Dalam dua serangan teroris terpisah di utara Teheran Senin pagi kemarin, ilmuwan nuklir Iran, Dr Majid Shahriari tewas dan Dr Fereidoon Abbasi mengalami luka serius. Saat itu keduanya sedang berkendara menuju tempat pekerjaannya.

"Dr Majid Shahriari menjadi syahid dan istrinya terluka. Dalam serangan lain Dr Fereidoon Abbasi dan istrinya terluka," demikian diumumkan teveisi milik negara, IRIB TV seperti dilansir reuters, Selasa (30/11/2010).

Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengatakan kepada wartawan dalam konferensi pers, negara-negara barat dan rezim Israel berada di balik serangan teror pada dua profesor universitas Iran itu.

Ahmadinejad meminta aparat keamanan menangani masalah tersebut dan mendesak mengetahui pelaku serangan.

Menteri Dalam Negeri Iran Mohammad Najjar menuduh Amerika Serikat dan intelijen Israel membunuh ilmuwan nuklirnya. CIA dan Mossad selalu menjadi musuh Iran.

"Mereka ingin menghalangi kemajuan ilmu pengetahuan bangsa kami," kata Najjar dama satu wawancara dengan IRIB.
sumber : www.okezone.com

Link Sahabat

Kategori

Pengunjung

free counters