gravatar

Situs Wikileaks Kembali Diserang, Tak Bisa Diakses

Wikileaks mengumumkan bahwa situs mereka untuk kedua kalinya diserang, setelah serangan pertama terjadi akhir pekan kemarin setelah portal pembocor rahasia itu kembali meliris dokumen rahasia berupa pesan-pesan diplomatik pemerintah AS.
Pengumuman itu disampaikan Wikileaks lewat statusnya di jejaring sosial Twitter, Selasa (30/11) waktu setempat. "Kami saat ini sedang menerima serangan DDoS," demikian status Wikileaks di Twitter.
DDoS adalah kependekan dari Distributed Denial of Service. Serangan ini terjadi ketika komputer-komputer yang sudah terkena virus berperilaku seperti "zombi" karena diperintahkan untuk terus menerus mengakses situs yang menjadi target serangan. Serangan masif semacam itu menyebabkan server menjadi cepat penuh sehingga memperlambar akses bahkan menyebabkan server tak berfungsi sama sekali.
Status Wikileaks di Twitter menyebutkan bahwa kapasitas serangan DDoS ke situs mereka mencapai lebih dari "10 gigabite per detik."
Jon Karlung, pemimpin perusahaan Bahnhof di Swedia yang menjadi lokasi server Wikileaks untuk dokumen-dokumen perang Irak membenarkan terjadinya serangan itu. Tapi ia menyatakan bahwa target utama serangan itu bukan server Wikileaks yang berada di Stockholm.
Menurut Karlung, server Wikileaks yang utama menggunakan web-hosting perusahaan eceran Amazon yang beralamat di Seatlle. Selain di Swedia dan AS, Wikileaks juga menempatkan servernya di Perancis.
Hari Minggu kemarin, Wikileaks juga mengalami serangan serupa, tak lama setelah portal itu merilis sekitar 250.000 pesan-pesan kabel kedutaan besar AS di berbagai negara. Namun bos Wikileaks Julian Assange menyatakan bahwa serangan itu tidak akan menyurutkan langkah mereka untuk memublikasikan lagi dokumen-dokumen penting milik pemerintah AS.
Wikileaks mengatasi serangan DDoS itu dengan membuat situs pengganti, karena situs utama mereka tidak bisa diakses setelah serangan itu.

sumber : www.eramuslim.com

Link Sahabat

Kategori

Pengunjung

free counters