BERLIN - Serangkaian serangan cyber pada komputer pemerintah Jerman telah meningkat secara dramatis pada tahun 2010, dan pihak berwenang menduga bahwa hacker pemerintah China adalah pihak yang bertanggung jawab di balik serangan tersebut.

Berdasarkan laporan dari grup surat kabar WAZ, mulai Januari sampai September tahun 2010, dihitung ada sekitar sekitar 1.600 serangan ke komputer pemerintah. Angka ini meningkat dua kali lipat dari angka 900 yang terhitung pada sembilan bulan awal tahun 2009. Demikian seperti yang dikutip dari The Local, Senin (27/12/2010).

Federal Office for the Protection of the Constitution (BfV), yang memiliki tanggung jawab untuk intelijen domestik, percaya bahwa ada peningkatan dalam kasus-kasus tersebut.

"Mata-mata dunia cyber berusaha untuk mengakses data ekonomi, militer, dan politik. Para pekerja dari pemerintah China adalah pelaku dibalik serangkaian serangan tersebut," ujar seorang juru bicara dari BfV.

"Para hacker China mengirimkan email dengan attachment, yang apabila dibuka, secara otomatis akan meng-install sebuah program spyware pada komputer Jerman dan akan membuat koneksi terhubung dengan China, sehingga data bisa ditransfer," tambah juru bicara tersebut.

Serangan-serangan tersebut membuat pihak Kementerian Dalam Negeri Jerman berencana untuk melancarkan serangan balasan.

"Kita membutuhkan pertahanan cyber tingkat nasional yang mengawasi dan bertujuan untuk mengamankan internet kita, di bawah kendali Kementerian Dalam Negeri," ujar Thomas de Maiziere, Menteri Dalam Negeri Jerman, baru-baru ini.

De Maizière berencana untuk membuat pusat pertahanan cyber untuk Jerman tahun ini. Pemerintah khawatir kalau para hacker ke depannya mungkin tidak hanya mengakses informasi, tapi juga akan menyerang sistem-sistem penting seperti pusat tenaga listrik, dan fasilitas-fasilitas penting lainnya.

sumber : techno.okezone.com