"Perang ke Gaza Cuma Masalah Waktu Saja"
Pejabat senior yang tidak disebutkan jati dirinya oleh BBC itu mengungkapkan bahwa sejak agresi Israel ke Jalur Gaza dua tahun yang lalu, kekuatan Hamas makin bertambah besar. "Dari sisi militer, posisi Hamas makin kuat," tukasnya.
Sumber-sumber di kemiliteran Israel mengatakan, tank-tank dengan sistem pertahanan misil terbaru akan segera ditempatkan di Gaza dengan dalih untuk menangkal roket-roket yang ditembakkan Hamas. Israel mengerahkan sistem pertahanan misil terbarunya setelah Hamas untuk pertama kalinya menembakkan rudal Kornet yang mampu merobek kendaraan tempur jenis tank.
Hamas menembakkan rudal dengan sisitem penuntun laser buatan Rusia itu pada 6 Desember lalu ke arah pasukan tank Israel. Tidak ada korban jiwa di pihak Israel atas serangan rudal yang beratnya mencapai 10 kilogram dan sangat eksplosif itu.
Kepala Staf Militer Israel Letnan Jenderal Ashkenazi sebelumnya menyatakan, "Rudal Kornet adalah salah satu rudal paling berbahaya yang pernah digunakan di garis depan pertahanan Israel dan tidak pernah digunakan bahkan selama perang Lebanon."
Juru runding Palestina Saeb Erekat juga memperingatkan akan adanya eskalasi ketegangan di Jalur Gaza yang bisa mendorong Israel kembali melancarkan agresinya. "Solusi dengan cara militer seperti ini tidak akan menghasilkan apapun, hanya akan menambah rumit situasi dan menimbulkan pertumpahan darah," tandas Erekat.
Israel menuding kelompok pejuang di Gaza gencar menembakkan roket-roketnya dalam sepekan ini, sebagai respon atas serangan udara Israel ke Gaza yang menyebabkan sejumlah warga Gaza gugur syahid. Anehnya, PBB malah ikut mengecam tembakan roket dari wilayah Gaza dan diam atas serangan udara Israel ke Gaza.
Meski tidak secara spesifik menuduh Hamas yang melakukan serangan roket, Zionis Israel mengancam akan menghancurkan fasilitas-fasilitas milik Hamas walaupun Hamas tidak secara langsung bertanggung jawab atas tembakan-tembakan roket ke wilayah Israel.