gravatar

Film "Rambo" Turki Kalahkan Tentara Israel Batal Diputar di Jerman

Penayangan perdana di Jerman film "Valley of the Wolves: Palestine", sebuah film Turki yang berisi pesan anti-Israel, Selasa kemarin dilaporkan ditunda dan tidak akan diselenggarakan sesuai rencana pada Hari Peringatan Holocaust Internasional pada hari Kamis besok (27/1), setelah film dan tanggal rilis film tersebut di media menuai kritik dari politisi Jerman dan Israel.

Distributor film 'Pera Film' mengumumkan penundaan pemutaran film Selasa kemarin tapi bersikeras bahwa penundaan itu tidak datang sebagai akibat dari kritik keras dari para politisi. Mengklaim langkah itu diambil lebih karena sengketa usia yang ditetapkan bagi penonton dari 16 tahun keatas dan bukan karena badai kecaman publik di media. Mereka juga menyatakan bahwa pemutaran perdana baru akan diumumkan tanggalnya pekan depan.

Film, ini didasarkan pada peristiwa serangan terhadap armada Turki yang menuju ke Jalur Gaza, yang diblokir oleh militer Israel dan berakhir dalam insiden kekerasan di kapal Mavi Marmara.

Film ini adalah kelanjutan dari serial TV Turki populer, yang ditayangkan pada tahun 2003 dan karakter utamanya adalah seorang agen rahasia Turki bernama Polat Alemdar, yang mengalahkan tantangan yang berbeda setiap minggunya, sebagian besar didasarkan pada kejadian terkini.

Salah satu adegan film "Valley of the Wolves: Palestine" menggambarkan seorang perwira Israel yang tidak ragu-ragu membunuh anak-anak Palestina. Film ini telah menjadi sasaran kritik yang keras sejak tahap produksi dimulai. Beberapa kritikus menyatakan film itu bagian dari kampanye propaganda kekerasan anti-Israel yang blak-blakan menampilkan stereotip anti-Semit.

Pada konferensi pers yang diadakan di Brussels sebelum pengumuman penundaan, Menteri Informasi dan Diaspora Yuli Edelstein mengatakan bahwa tanggal pemutaran perdana film itu adalah "provokasi langsung, kurang berperasaan dan kepekaan dan semua langkah harus diambil terhadap provokasi seperti ini."

Presiden Kongres Yahudi Eropa Moshe Kantor juga ikut ambil bagian dalam acara tersebut dan bersama-sama dengan Edelstein mendefinisikan anti-Semitisme bertopeng sebagai kritik Israel dan "ancaman terbesar" untuk orang Yahudi di Eropa dan Israel.

"Film ini bermasalah untuk dimulai, karena mempromosikan kekerasan anti-Israel dan menghasut untuk anti-Semitisme," kata anggota parlemen oposisi Jerman Kristin Griess, menambahkan, "Untuk pemutaran pada tanggal 27 adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab."

Forum online dan blog juga mengecam film tersebut, mengklaim bahwa Jerman telah mengimpor "kebencian anti-Israel" dan menyerukan untuk melarang pemutaran film.
Menurut surat kabar Die Welt, perusahaan distribusi sudah menyiapkan 100 salinan dari film itu - dengan jumlah yang jauh lebih besar dari film Turki lainnya - yang bermaksud untuk mendistribusikan ke seluruh negeri.

Menurut panduan film online Jerman, film pertama akan diputar di kota Hamm dan Duisburg - semuanya ditujukan terutama untuk masyarakat Turki lokal yang ada di Jerman.

sumber : www.eramuslim.com

Link Sahabat

Kategori

Pengunjung

free counters