gravatar

Gempa Ubah Tokyo Seperti Kota Hantu

TOKYO - Ibu Kota Jepang, Tokyo, biasanya diwarnai dengan pekerja yang memiliki aktifitas tinggi. Namun pemandangan itu tiba-tiba saja berubah. 
Kini, Tokyo tak ubahnya seperti kota hantu. Sekolah tampak tutup, sementara para pekerja diperbolehkan untuk tinggal di rumah.

Di saat pemerintah berusaha keras untuk mengatasi keadaan pascabencana, sebagian wilayah Tokyo seperti kota mati. Apalagi pada wilayah yang jaraknya mencapai 240 kilometer dengan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima.

Banyak dari warga yang menumpuk persedian makanan dan tinggal di dalam rumah untuk melindungi diri mereka. Predikat kota dengan populasi paling padat di dunia ini, seperti tidak memiliki kehidupan sama sekali.

"Seperti di hari Minggu saja, tidak mobil di jalan," ungkap seorang warga Kazushi Arisawa seperti dikutip Reuters, Rabu (16/3/2011).

"Angin bertiup kencang saat ini, membuat warga makin khawatir dengan ancaman radiasi," lanjutnya.

Tetapi kekhawatiran semacam itu dapat mereda untuk beberapa saat. Angin yang berhembus dari PLTN Fukushima Daiichi dikabarkan justru mengarah ke laut. Meski demikian, angka radiasi tertinggi memang sempat tercatat di Tokyo pada Selasa 15 Maret, tetapi kondisinya tidak mengancam kesehatan manusia.

Radiasi di Tokyo menyentuh angka terburuknya pada 0,809 microsievert. Namun catatan ini tidak menimbulkan ancaman hebat kepada manusia.

Link Sahabat

Kategori

Pengunjung

free counters