gravatar

Jet Tempur Qatar Bergabung dalam Aksi Militer di Libya

Jet tempur Qatar Emiri Air Force Dassault Mirage 2000-5 (Foto: Reuters)
TRIPOLI – Pesawat Qatar untuk kali pertama bergabung bersama koalisi barat sebagai misi tempur intervensi militer di Libya. Tekanan terhadap pemimpin Libya Moammar Khadafi kini terus bertambah dengan bergabungnya negara Arab dan Afrika dalam serangan militer.

Jet tempur Qatar yang terbang di Libya melakukan serangan kali pertama bersama jet tempur Prancis untuk melaksanakan zona larangan terbang. Qatar merupakan negara non-Barat pertama yang ikut serta dalam operasi militer di Libya. Demikian dikutip dari Associated Press, Sabtu (26/3/2011).


Operasi militer melawan Khadafi tetap dipimpin oleh Amerika Serikat (AS), meskipun NATO bersiap untuk mengambil alih komando atau tanggung jawab pengawasan operasi militer dalam beberapa hari ke depan.

NATO menunjuk Letnan Jenderal Charles Bouchard, yang berasal dari Kanada, untuk memimpin NATO dalam operasi militer di Libya. Keputusan NATO menyelesaikan apa yang diharapkan akan menjadi perintah bersama untuk mengawasi aksi militer di negara benua Afrika tersebut.

Pada Jumat 25 Maret, utusan dari 28 anggota NATO setuju untuk melaksanakan zona larangan terbang di Libya. NATO berharap sebelum Senin 29 Maret mendatang bisa memulai pelaksanaan keputusan tersebut, serta bekerja sama dengan patroli angkatan laut di Mediterania untuk melakukan embargo senjata pada pasukan Khadafi.

Persetujuan lebih jauh mengenai pelaksanaan zona larangan terbang oleh NATO diharapkan akan didapat pada Minggu 27 Maret besok. Setelah itu, NATO akan mengambil alih tanggung jawab untuk penyerangan pada militer Khadafi untuk melindungi warga sipil.

Pejabat NATO yang menolak disebutkan namanya mengatakan, lembaganya berharap dapat melaksanakan kedua operasi secara bersamaan dalam beberapa hari. Hal ini untuk menghindari adanya dua komando yaitu NATO untuk zona larangan terbang, dan AS untuk serangan udara.

Link Sahabat

Kategori

Pengunjung

free counters