gravatar

AS Perpanjang Operasi Serangan Udara di Libya

Oposisi Libya di Brega (Foto: AP)
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) menyepakati permintaan North Atlantic Treaty Organization (NATO) untuk memperpanjang operasi serangan udara di Libya.

AS sendiri mengalihkan peran pertempuran kepada Inggris, Prancis dan NATO, tetapi kekuatan udara AS masih diperlukan hingga kini. Pesawat AC-130 dan A-10 Thunderbolts akan terus terlibat dalam misi di Libya.

Setelah Sabtu lalu tidak ada pesawat tempur AS yang terbang sebagai misi atas Libya, kecuali pejabat NATO secara spesifik meminta bantuan. Belum lagi harus ada persetujuan dari pihak berwenang di Washington. 

Sementara hingga kini belum ada keputusan akhir dari Pemerintah Obama untuk mempersenjatai pihak oposisi Libya. Senjata tersebut nantinya akan digunakan untuk melawan pasukan Khadafi.

Pemerintah AS khususnya dari pihak Partai Republik mengkhawatirkan langkah mempersenjatai oposisi ini. Menurut Ketua Komite Intelijen DPR AS Mike Rogers, kemungkinan besar ada kaitan antara Al Qaeda dengan beberapa anggota oposisi.

"Kami tahu mereka melawan Muammar Khadafi, tetapi kami tahu mereka bekerja untuk siapa," ungkap Rogers seperti dikutip Associated Press, Senin (4/4/2011).

"Patut dikhawatirkan bahwa anggota oposisi dapat menimbulkan ancaman teroris," lanjutnya.

Link Sahabat

Kategori

Pengunjung

free counters