gravatar

Iran Tuding Siemens Ikut Andil Sebarkan Stuxnet

TEHERAN - Komandan militer Iran menuding perusahaan teknologi asal Jerman Siemens telah membantu Amerika Serikat dan Israel dalam serangan worm Stuxnet terhadap fasilitas nuklir mereka.

Pernyataan itu dilontarkan Ghomlareza Jalali, kepala pertahanan sipil Iran. Jalali meyakini Siemens turut andil mengingat sistem kontrol SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) yang menjadi 'korban' serangan itu adalah software milik perusahaan asal Jerman tersebut.

"Hasil investigasi menunjukkan bahwa virus Stuxnet berasal dari wilayah Amerika dan rezim Zionis," ucap Jalali seperti dikutip Telegraph, Senin (18/4/2011).

"Para pejabat eksekutif Iran seharusnya menindaklanjuti penemuan ini karena software SCADA milik Siemens ini disiapkan untuk virus Stuxnet," lanjutnya.

"Siemens harus bertanggung jawab serta menjelaskan bagaimana dan mengapa mereka memberikan informasi tentang kode-kode software SCADA kepada pihak musuh sekaligus menyiapkan jalan untuk sebuah serangan cyber terhadap kami," pungkas Jalali.

Kepala tim nuklir Iran mengkonfirmasi jika Stuxnet memang menyebar di lingkungan pembangkit nuklir di Bushehr. Namun mereka menekankan jika Stuxnet hanya menginfeksi komputer pribadi karyawan dan tidak mengenai sistem yang penting.

Virus Stuxnet ditemukan Juni lalu oleh seorang ahli komputer asal Jerman. Virus ini dikenal cukup canggih dan mampu berfungsi sebagai software spionase sekaligus sabotase dari jarak jauh. Virus tersebut dipercaya mengincar fasilitas penting di berbagai negara, seperti India, Indonesia dan Pakistan, khususnya fasilitas nuklir milik Iran.

Link Sahabat

Kategori

Pengunjung

free counters