gravatar

Publikasi Foto Osama Picu Radikal Baru

WASHINGTON – Pemerintah Amerika Serikat (AS) saat ini terdesak untuk memberikan bukti Osama bin Laden tewas. Meskipun mereka mengklaim telah mengidentifikasi Osama melalui tes DNA dan pengenalan wajah, namun pertanyaan bukti foto jasad Osama akan tetap bermunculan.
 
Foto-foto mantan pimpinan Al Qaeda di Irak, Abu Musab al-Zarqawi, dikeluarkan setelah dia dinyatakan tewas. Begitu juga dengan foto-foto dua putra Saddam Hussein yang tewas di tangan tentara AS.
 
Namun, isu Osama menjadi sangat sensitif. Pemerintah AS tidak ingin melakukan sesuatu yang bisa memperbesar posisi mitologis mantan pemimpin Al Qaeda tersebut di dunia Islam radikal. Foto kematian Osama akan menjadi umpan cepat bagi munculnya situs-situs pelaku jihad radikal dan tidak diragukan akan menjadi alat perekrutan baru. Demikian seperti dilansir CBS, Selasa (3/5/2011).
 
Pemerintah AS harus menimbang nilai relatif antara menjawab pertanyaan orang-orang yang meragukan mereka atau memperlebar peluang bagi musuh-musuh mereka. Ada pemikiran yang mengatakan bahwa akan lebih baik jika berita Osama dibiarkan saja berlalu. Dia sudah menjadi syuhada bagi para pengikutnya, namun Pemerintah AS tidak berminat menambah cerita pada kisah hidupnya.
 
Selama konferensi pers, pejabat Gedung Putih untuk anti-terorisme John Brennan ditanya mengenai penerbitan foto Osama yang membuktikan bahwa dia telah tewas. Brennan mengakui ada perdebatan dikalangan pejabat terkait menerbitkan bukti visual tewasnya Osama.
 
“Kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk memastikan tidak ada seorang pun yang meragukan kami telah membunuh Osama. Oleh karena itu, penerbitan informasi dan apakah itu juga mencakup foto-foto, merupakan sesuatu yang harus dipertimbangkan,” ujar Brennan.

Link Sahabat

Kategori

Pengunjung

free counters