gravatar

Turki Usir Duta Besar Israel

Foto : Menlu Turki Ahmet Davutoglu (reuters)
ANKARA - Pemerintah Turki memutuskan untuk memulangkan Duta Besar Israel yang bertugas di Ankara menyusul penolakan Israel untuk meminta maaf kepada Turki dalam kasus penyerangan kapal relawan Turki yang hendak pergi ke Jalur Gaza, Mavi Marmara pada 2010 lalu. Dalam kejadian ini sembilan warga Turki tewas

Sebelumnya, Turki juga meminta Israel agar mencabut blokadenya terhadap Gaza yang terbukti menyengsarakan warga Palestina di Gaza. Hubungan Turki dan Israel pasca penyerangan kapal Mavi Marmara juga terbukti makin memburuk.

Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu menyatakan, hubungan Israel dan Turki pun  akan semakin memburuk.

"Ini adalah saatnya Israel membayar apa yang telah mereka lakukan, pertama-tama, mereka akan kehilangan Turki sebagai sahabatnya," ujar Davutoglu, seperti dikutip AFP, Sabtu (3/9/2011).

Selain itu, Turki juga menghentikan segala macam kerja sama militer dengan pasukan Israel. Pesawat terbang Israel juga dilarang masuk ke wilayah Turki.

Kedutaan Besar Turki di Israel menegaskan, hubungan antara Israel dan Turki tidak akan dapat dinormalisasikan lagi, kecuali Israel sepakat meminta maaf dan membayar kompensasi terhadap keluarga korban yang tewas dalam penyerangan kapal relawan tersebut.

Keengganan Israel untuk meminta maaf ke Turki sudah dinyatakan sejak beberapa bulan yang lalu. Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman mengatakan, meski Turki mendesak Israel agar minta maaf, Israel tetap tidak akan mau melakukan hal tersebut.

Sementara itu, Amerika Serikat (AS) juga berupaya untuk memfasilitasi perjanjian rekonsiliasi Israel dan Turki pada dua pekan lalu, namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mundur dari kesepakatan tersebut.

Kesepakatan yang ada dalam proses rekonsiliasi tersebut, Israel harus meminta maaf dalam kasus penyerangan kapal Mavi Marmara yang merupakan armada bantuan ke Gaza. Dan Israel harus memberikan kompensasi atas tewasnya sembilan warga Turki di kapal relawan itu. Sebaliknya, Turki tidak akan menuntut pasukan Israel yang terlibat dalam serangan tersebut.

Link Sahabat

Kategori

Pengunjung

free counters