gravatar

Turki Takkan Perangi Siprus & Israel


ilustrasi

WASHINGTON - Seorang pejabat Turki mengatakan, Turki takkan memerangi Siprus, maupun Israel, namun Turki didorong untuk melakukan sikap tegasnya karena muncul tindakan konfrontatif yang dilakukan dua negara tersebut.

Beberapa peneliti asal Turki juga yakin, Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan hanya menggertak. Namun saat ini posisi Turki tampak populer di dunia Islam. Pada Jumat pekan lalu, Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu juga mengulangi perkataan Erdogan yang hendak mengerahkan armada lautnya.

Seperti dikutip Wall Street Journal, Senin (10/10/2011), mantan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Turki, Morton Abramowitz, juga mengatakan, dirinya tak yakin Turki akan memulai perselisihan, namun kita semua tidak akan tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.

Abramowitz juga menegaskan, AS harus menghadapi Ankara dengan menyatakan, bila konflik antara Turki dan Israel pecah, AS akan berada di pihak Israel.

Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton juga dikabarkan menekan para pejabat Turki agar tidak mengirim kapal perangnya di perairan Mediterania yang terletak di dekat Siprus. Clinton memperingatkan, meningkatnya ketegangan Turki dan Siprus akan menyulitkan AS dalam hal ekplorasi sumber daya alam di Mediterania.

Beberapa ahli strategi di AS dan Eropa mendesak Presiden AS Barack Obama agar bersikap tegas dalam kasus ekplorasi gas di Laut Mediterania. Obama diharapkan dapat bertindak lewat diplomasi yang agresif dan kehadiran Angkatan Laut AS.

Selama beberapa bulan, Pemerintah AS mencoba untuk mengendurkan ketegangan antara Israel dan Turki, namun proses tersebut rusak ketika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak untuk meminta maaf atas tragedi serangan pasukan Israel ke kapal relawan Turki pada 2010 lalu.



Link Sahabat

Kategori

Pengunjung

free counters