Foto : Menlu Turki Ahmet Davutoglu (reuters) 

ANKARA - Turki mengatakan, negaranya tidak terancam dengan misil-misil Rusia yang akan diarahkan ke sistem pertahanan misil Amerika Serikat (AS) di wilayah Eropa dan Turki.

Presiden Rusia Dmitry Medvedev sebelumnya mengatakan, negaranya berencana akan menargetkan misil-misilnya ke wilayah pertahanan misil AS yang digunakan untuk melindungi negara anggota North Atlantic Treaty Organization (NATO).

Namun, Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu menganggap misil-misil milik negeri beruang merah itu bukanlah ancaman.

"Radar kami tidak menjadi ancaman bagi Rusia dan kami pun tidak berniat untuk menyerang Rusia. Misil Rusia juga tidak akan menjadi ancaman bagi kami selama Rusia tak berkeinginan untuk menyerang kami," ujar Davutoglu, seperti dikutip Today Zaman, Selasa (29/11/2011).

Sistem pertahanan misil AS hingga kini menjadi topik perdebatan antara tiga negara yakni, Rusia, AS, dan Iran. Keberadaan misil AS tersebut digunakan untuk mewaspadai serangan dari Iran yang merupakan negara tetangga dari Turki.

AS sebelumnya juga sudah mengatakan, sistem pertahanan misil itu tidak ditujukan ke Rusia karena Rusia adalah mitra pertahanan bagi AS, namun Medvedev menganggap misil-misil itu akan mengancam fasilitas nuklir milik Rusia.