Pesawat F-35 (Foto: AFP)

TOKYO - Pemerintah Jepang memutuskan untuk membeli pesawat jenis Lockheed Martin F-35 untuk memperkuat Angkatan Udara mereka. Kesepakatan ini diperkirakan bernilai miliaran dolar.

Sekira 40 sampai 50 jet tempur F-35 itu akan dibeli oleh Jepang dari Amerika Serikat (AS). Kesepakatan ini diperkiran mencapai USD8 miliar atau sekira Rp7triliun. 

Namun nilai kesepakatan tersebut masih dapat berubah tergantung pada jenis paket yang akan dipilih oleh Pemerintah Jepang.

"Kami yakin Jepang serius terkait kesepakatan tersebut dan tentunya akan berdampak besar bagi penjualan perusahaan," ucap Direktur Lockheed Martin Dave Scott seperti dikutip AFP, Selasa (13/12/2011).

Memang, Jepang selama bertahun-tahun merencanakan pembelian pesawat baru, dengan pilihan F-35, Boeing F-18 atau Eurofighter Typhoon, yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan Eropa. Namun pilihan pada akhirnya jatuh pada pesawat buatan AS karena faktor kedekatan hubungan militer Jepang dan AS.

F-35 yang juga disebut Joint Strike Fighter adalah pesawat yang menelan biaya terbesar dalam program pengadaan senjata AS, yakni USD238 miliar atau sekira Rp21,57 triliun. Proyek ini sendiri didukung oleh sekutu utama AS, Inggris, Australia, Kanada dan Israel serta beberapa negara Eropa.

Ada anggapan, pembelian pesawat tempur jenis F-35 ini juga merupakan bentuk kekhawatiran utama Jepang terhadap perkembangan persenjataan Cina, Rusia dan Korea Utara yang semakin canggih.

Pengadaan F-35 ini juga ditujukan untuk menggantikan pesawat F-4s yang sudah lama digunakan oleh Jepang.