Pemberontak Chechnya (Foto: The Guardian)

MOSKOW - 17 aparat keamanan Rusia dan sedikitnya tujuh gerilyawan Chechnya dilaporkan tewas dalam baku tembak yang berlangsung selama empat hari berturut-turut di perbatasan Provinsi Chechnya dan Dagestan di Kaukasus Utara, Rusia.

"24 anggota polisi lainnya dikabarkan terluka akibat pertempuran itu," ujar Menteri Dalam Negeri Rusia Rashid Nurgaliyev seperti dikutip RIA Novosti, Minggu (19/2/2012).

Sementara itu pemimpin Chechnya yang didukung Kremlin Ramzan Kadyrov membenarkan pertempuran empat hari berturut-turut di perbatasan Selatan Rusia itu telah menewaskan tujuh anggota kelompok separatis Chechnya, termasuk salah seorangnya adalah pemimpin kelompok tersebut.

Pertempuran antara pasukan Rusia dan pemberontak Chechnya telah berlangsung sejak 1994 dan sempat berhenti pada 1996. Namun pertempuran kembali berlanjut pada 1999.

Para gerilyawan Chechnya dilaporkan hampir setiap hari melancarkan serangan di wilayah Dagestan dan Ingushetia. Namun menurut sebuah kelompok HAM, pemberontakan terjadi justru dipicu oleh sikap Rusia sendiri.

Pada 2011 lalu, kelompok ini juga sempat melancarkan serangan bom bunuh diri di Moskow, salah satunya adalah ledakan yang terjadi di bandara internasional Rusia di mana ledakan menewaskan 37 orang pada Januari 2011.