Militer China (Foto: Xinhua)

BEIJING - China membantah pihaknya tengah meningkatkan kesiapan mereka untuk melakukan peperangan di Laut China Selatan. Ini terkait dengan respons China atas Filipina terkait konflik perbatasan laut.

Ketegangan antara kedua negara merebak bulan lalu, yang berpusat pada perebutan wilayah di Dangkalan Scarborough. Jarak wilayah itu berada sekira 230 kilometer dari Pulau Luzon, Filipina.

Hubungan kedua negara mulai panas saat pihak berwenang Filipina mendeteksi kapal nelayan China di sekitar wilayah dangkalan yang berada di Laut China Selatan itu. Pihak Filipina itu pun berupaya menangkap kapal China tersebut, namun kapal pengintai China cepat dikerahkan di wilayah sengketa.

Kementerian Pertahanan China pun menolak keras bahwa mereka bersiap untuk berperang. Meskipun beberapa media menyebutkan, China memang mempersiapkan peperangan, khususnya dengan Filipina.

"Laporan mengenai kesiapan personel militer di Guangzhou untuk berperang, adalah tidak benar," pernyataan pihak Kementerian Pertahanan China, seperti dikutip Associated Press, Sabtu (12/5/2012).

Memang tidak ada laporan resmi mengenai kesiapan China ini. Tetapi berdasarkan kabar yang beredar di internet, militer China menaikan level kesiapan perang mereka hingga ke tingga dua, dari empat level yang selama ini dipersiapkan militer Negeri Tirai Bambu itu.

Sejak 8 April lalu, kedua negara tidak mengerahkan kapal militer di Dangkalan Scarborough. Tetapi kedua saling mengklaim bahwa wilayah itu adalah daerah kedaulatannya masing-masing.

China selama ini memang mengklaim menguasai keseluruhan Laut China Selatan. Wilayah perairan itu diyakini memiliki cadangan minyak dan gas dalam jumlah besar. 

Pihak Filipina juga mengklaim wilayah tersebut. Bagi Filipina, Laut China Selatan berada di dalam wilayah Zona Ekonomi Ekslusif mereka.