Foto : Pasukan Israel mengenakan seragam anti-senjata kimia (Times of Israel)

DAMASKUS - Salah seorang pejabat militer Suriah yang membelot mengklaim, Suriah memiliki senjata kimia dalam jumlah yang besar dan jumlah itu sama dengan senjata nuklir Israel. Suriah pun diklaim menyimpan senjata itu di berbagai wilayah.

"Senjata kimia Suriah memiliki kekuatan yang sebanding dengan senjata nuklir Israel," ujar Mayor Jendral Adnan Sillu, seperti dikutip Al-Arabiya, Selasa (18/12/2012).

Sillu memaparkan pula, senjata-senjata mematikan itu disimpan oleh Pemerintah Suriah di beberapa wilayah seperti halnya di Kota Homs dan Kota Aleppo. Sillu yang mengaku sebagai pakar senjata kimia Suriah mengatakan, keberadaan senjata kimia itu dijaga ketat oleh pasukan Presiden Bashar al-Assad.

Isu kepemilikan senjata kimia Suriah sudah menjadi topik perdebatan yang cukup panas di tataran komunitas internasional. Di saat Pemerintah Suriah menerima tuduhan penggunaan senjata kimia, mereka pun ikut menuduh fraksi oposisi melakukan hal yang sama.

“Pemerintah Suriah curiga pihak asing akan memberikan senjata kimia kepada kelompok pemberontak dan menjadikan pemerintah sebagai kambing hitam ketika mereka menggunakan senjata kimia tersebut,” ujar Duta Besar Suriah untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Bashar Ja’afari.

Ja'afari menegaskan, negaranya sama sekali tidak pernah menggunakan senjata kimia untuk melawan warganya sendiri. Ja'afari yakin, isu senjata kimia sengaja digunakan oleh fraksi oposisi untuk mengundang intervensi militer Barat terhadap Suriah.

Sejauh ini, PBB pun mulai waspada akan eksistensi senjata pemusnah massal itu. PBB mulai mengirimkan perangkat-perangkat anti-senjata kimia ke para pasukan perdamaian yang bertugas di Dataran Tinggi Golan.

Langkah itu diambil PBB usai muncul serangan terhadap sejumlah pasukan perdamaian asal Austria di wilayah perbatasan itu. Selain mengirim perangkat anti-senjata kimia, PBB pun mengirim kendaraan lapis baja cadangan ke Golan.