gravatar

Mayoritas Rakyat Filipina Takut Perang Lawan China


Aktivis Filipina berunjuk rasa di depan Kedubes China (Foto: AFP)

MANILA – Sebanyak delapan dari 10 orang di Filipina takut perang dengan Pemerintah China atas sengketa Laut China Selatan. Hal itu diungkapkan oleh organisasi independen, Social Weather Stations, melalui hasil surveinya.

Survei yang dilakukan organisasi Social Weather Stations yang berbasis di Manila dirilis pada Jumat 19 Juni. Menurut organisasi independen itu, sengketa Laut China Selatan telah membebani pikiran rakyat Filipina sejak negara yang dipimpin Presiden Benigno Aquino III itu mengadakan pelatihan militer bersama dengan Amerika Serikat (AS).


Hasil survei menunjukkan, 84 persen dari 1.200 responden mengaku khawatir jika konflik bersenjata antara Filipina dengan China benar-benar terjadi. Survei atau jajak pendapat yang sama telah dilakukan setiap tahun sejak 2012.

”Hal itu wajar bagi kita untuk takut serta khawatir tentang konflik bersenjata yang sewaktu-waktu dapat terjadi antara Filipina dan China karena konflik Laut China Selatan. Fakta tersebut jelas tidak menguntungkan siapa pun,” ungkap Juru Bicara Kepresidenan Filipina, Abigail Valte kepada AFP, seperti dikutip Daily Mail, Sabtu (20/6/2015).

”Itulah mengapa pemerintah kita telah mengupayakan cara-cara damai untuk menyelesaikan sengketa tersebut,” lanjutnya.

Dalam sengketa itu, Filipina telah mengajukan arbitrase pada organisasi PBB setelah China mengklaim hampir seluruh kawasan Laut China Selatan. Selain Filipina dan China, kawasan Laut China Selatan juga diperebutkan oleh Vietnam, Malaysia, Brunei dan Taiwan.

Namun, dari sejumlah negara yang bersengketa itu, China yang paling dominan dalam melakukan reklamasi di kawasan tersebut. Pemerintah China melalui Angkatan Laut dan Kementerian Luar Negerinya terang-terangan mengumumkan bahwa akan segera merampungkan reklamasi Kepulauan Spratly

Link Sahabat

Kategori

Pengunjung

free counters