Rusia Ancam Hancurkan Perisai Misil Eropa
Foto : Jendral Nikolai Makarov (RIA Novosti)
MOSKOW - Pejabat militer Rusia menegaskan,
negaranya siap melakukan serangan untuk menghancurkan sistem pertahanan
misil Eropa, bila Amerika Serikat (AS) menolak untuk melanjutkan
perundingan. AS selama ini bersikeras akan membangun sistem pertahanan
itu meski Rusia menolaknya.
"Sistem pertahanan misil yang dibentuk oleh AS akan menciptakan instabilitas di kawasan. Tidak menutup kemungkinan, kami akan melakukan serangan ke instalasi misil itu bila masalah ini kian mengalami kebuntuan," ujar Kepala Staf Militer Rusia Jendral Nikolay Makarov, seperti dikutip Russia Today, Jumat (4/5/2012).
Sebelumnya, Rusia sudah berencana akan mengerahkan misil Iskander di wilayah Kaliningrad apabila kesepakatan antara Rusia North Atlantic Treaty Organization (NATO) tidak tercapai. Rusia tak henti-hentinya mengecam penempatan senjata anti-misil yang ditempatkan AS di Polandia dan Rumania.
"Sistem pertahanan misil yang dibentuk oleh AS akan menciptakan instabilitas di kawasan. Tidak menutup kemungkinan, kami akan melakukan serangan ke instalasi misil itu bila masalah ini kian mengalami kebuntuan," ujar Kepala Staf Militer Rusia Jendral Nikolay Makarov, seperti dikutip Russia Today, Jumat (4/5/2012).
Sebelumnya, Rusia sudah berencana akan mengerahkan misil Iskander di wilayah Kaliningrad apabila kesepakatan antara Rusia North Atlantic Treaty Organization (NATO) tidak tercapai. Rusia tak henti-hentinya mengecam penempatan senjata anti-misil yang ditempatkan AS di Polandia dan Rumania.
Pihak Polandia pun mengatakan, kekacauan akan muncul bila Rusia
benar-benar melakukan serangan ke intalasi sistem pertahanan misil NATO
yang ada di Polandia. Polandia menilai, kesepakatan Rusia dan AS terkait
sistem pertahanan anti-misil tersebut adalah hal yang sangat penting
dalam menjaga keamanan Polandia.
Hingga saat ini, Rusia merasa terancam karena sistem pertahanan tersebut diarahkan ke fasilitas nuklir milik Negeri Beruang Merah. AS sendiri tidak bersedia untuk memberikan jaminan keamanan tertulis kepada Rusia bila misil-misil itu tidak ditujukan ke Rusia.
Hingga saat ini, Rusia merasa terancam karena sistem pertahanan tersebut diarahkan ke fasilitas nuklir milik Negeri Beruang Merah. AS sendiri tidak bersedia untuk memberikan jaminan keamanan tertulis kepada Rusia bila misil-misil itu tidak ditujukan ke Rusia.